Ngonthel Ahad Pagi Bersama Papitob

Ahad pagi ini, 9 Januari 2022 kusempatkan kembali bergabung pada ngonthel rutin ahad pagi bareng Paguyuban Pit Toea Batang (PAPITOB), karena ahad ini tepat bersamaan dengan putaran arisan yang dihelat di Warung Mamiku punya Mas Ipong.

Warung Mamiku Kadilangu

Ahad sebelumnya juga gabung ngonthel dengan tujuan Warung Maryati di deretan pantai sepanjang Sigandu – Ujungnegoro.

Warung Maryati
Onthel derep
Suasana Warung Maryati

Masih seperti biasanya, aku menggunakan sepeda onthel derep, ya…kusebut onthel derep karena memang beberapa part nggak lengkap mirip sepeda untuk derep atau pergi ke sawah dan mengangkut hasil panen 😀

Onthel derep
Onthel derep

Onthel derep ini aku dapat dari Mas Samsul, temen di papitob juga, awalnya memang onthel ini sekedar buat display di warung, sebagai sepeda replika penjual kopi giling keliling. Project yang belum finish meski sebenernya grinder atau gilingan kopinya sudah didapat. Mudah-mudahan bisa terwujud replika sepeda yang diharapkan. Aamiin…

Bersama Mas Samsul Bahari
Parkir

Masih ada pekerjaan rumah lagi, mengganti ban sepeda gazelle tinggalan simbah segera mungkin….

Salam gowes….

Pameran Tunggal Seni Rupa Abdullah Ibnu Thalhah

Sambutan Bp. Maulana Yusuf dalam pembukaan pameran
joglo yang disulap jadi ruang pameran
Poster pameran dari ig joglomberan

Untuk sebuah kota kecil seperti Batang ini, pameran dari Mas Abdullha Ibnu Thalhah merupakan sebuah langkah berani, apalagi dihelat pada sebuah tempat yang tidak biasa, yaitu sebuah kedai kopi. Menurut Mas Irin selaku pemilik kedai kopi Joglo Mberan, pameran ini merupakan sebuah kecelakaan. Bagaimana tidak, yang semula hanya dari sebuah permintaan sebuah karya dari Mas Ibnu untuk memperingati satu tahun anniversary Joglo Mberan berubah menjadi sebuah pameran serius yang disiapkan dalam waktu yang sangat singkat.

Menjad lebih menarik pameran ini dikurasi oleh Mas Muhammad Rahman Athian yang asli Batang. Dalam pengantarnya pada katalog dan kemudian ditegaskan lagi dalam sambutan pembukaan pameran yang bertajuk Wening ini, pameran ini bermaksud sebagai upaya berdialog dengan publik melalui pikiran yang bersih, tidak untuk mencari pembenaran atas dirinya, bukan pula umpatan untuk menghakimi, namun justru untuk menemukan diri sendiri dan menaikkan nilai diri dengan lebih baik. Persiapan dan segala sesuatunya dibantu oleh teman-teman komunitas serbuk pensil yang juga teegabung dalam Dewan Kesenian Daerah Batang.

Artis talk, gayeng tenan

Setelah seremoni pembukaan yang dihadiri beberapa tokoh masyarakat dan kedinasan, juga ada performing dari Mas MJA Nashir dan Mas Doddy Priambodo yang membawakan beberapa karya musikalisasi puisi dari Punden. Dilanjut dengan artist talk yang hangat dan gayeng.

Katalog pameran (dicetak terbatas)
Yeay…
Live sket oleh Mas Ibnu Thalhah

Bagi saya Pameran yang digelar dari tanggal 1 sampai dengan 9 Januari 2022 harapannya dapat menjadi trigger bagi usaha mengisi ruang-ruang untuk apresiasi seni di Batang. Seperti yang disampaikan kurator dalam sambutan pengantarnya pada pembukaan pameran apa yang sedang dikerjakan saat ini merupakan usaha pembangunan budaya.

Kita tidak bisa bergantung dengan pemerintah, apa yang sudah dimulai oleh Mas Irin dengan Joglo Mberan melalui pameran seni rupa ini mesti kita dukung semoga tidak berhenti hanya pada pameran Wening ini, harapannya dilanjutkan dengan even pameran berikutnya. Selain menambah nilai lebih untuk sebuah kedai kopi tentunya.

Apalagi ditengah gempuran gelombang pembangunan kawasan industri di Kabupaten Batang yang menjadi prioritas pemerintah pusat, kegiatan-kegiatan apresiasi seni, budaya dan tradisi juga harus terus digalakkan. Salut untuk Joglo Mberan sudah berani memulai nya, semoga diikuti pemilik kedai lainnya di Batang ini. Aamiin